Jumat, 21 Juni 2013

Senin, 21 Mei 2012

APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM EMERGENCY

APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM EMERGENCY


AVR merupakan seri mikrokontroler
CMOS 8-bit buatan Atmel,berbasis
arsitektur RIComputer). Ham

instruksi
SC (Reduced Instruction Setpir semua

dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR
mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal,
serial UART, programmable Watchdog
Timer, dan mode power saving, ADC dan
PWM internal.AVR juga mempunyai In-
System Programma
ble Flash on-chip yang
mengijinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam si
stem
menggunakan hubungan serial SPI.
ATMega16. ATMega16 mempunyai
throughput mendekati 1 MIPS per MHz
membuat disainer sistem untuk
mengoptimasi konsumsi daya versus
kecepatan proses.


2.2 LCD (Liquid Crystal Display)
Banyak sekali kegunaan LCD
dalam perancangan suatu system yang
menggunakan mikrokontroler. LCD
berfungsi menampilkan suatu nilai hasil
sensor,menampilkan teks,atau
menampilkan menu pada aplikasi
mikrokontroler. LCD yang digunakan
adalah jenis LCD M1632. LCD M1632
merupakan modul LCD dengan tampilan
16 x 2 baris dengan
konsumsi daya rendah.
Modul tersebut dilengkapi dengan
mikrokontroler yang didesain khusus
untuk mengendalikan LCD.

Dengan alasan di atas maka dalam
pembuatan alat tugas akhir ini penulis
menggunakan LCD M1632 dengan
tampilan 16 x 2 baris.



2.3 LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah suatu bentuk
komponen yang mempunyai perubahan
resistansi yang b

esarnya tergantung pada
cahaya.


Karakteristik LDR terdiri dari dua macam
yaitu:
1. Laju Recovery
2. Respon Spektral


2.4 Light Dependent Dioda (LED)
LED adalah singkatan dari Light
Emiting Dioda, merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi
cahaya.LED merupakan produk temuan
lain setelah dioda. Strukturnya juga sama
dengan dioda, tetapi belakangan
ditemukan bahwa elektron yang menerjang
sambungan P-N juga melepaskan energi
berupa energi panas dan energi cahaya.
LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna
emisi cahaya
pada semikonduktor, doping
yang pakai adalah galium, arsenic dan
phosporus. Jenis doping yang berbeda
menghasilkan warna cahaya yang berbeda
pula.

2.5 Real Time Clock (RTC)
DS1307 adalah IC serial Real Time
Clock (RTC) dimana alamat dan data
ditransmisikan secara serial melalui
sebuah jalur data dua arah I2C. Karena
menggunakan jalur data I2C maka
hanya memerlukan dua buah pin saja
untuk komunikasi. Yaitu pin untuk
data dan pin untuk sinyal clock. Sistem
jalur data I2C adalah suatu standar
protokol sistem k
omunikasi data serial
yang dikembangkan oleh Philips dan
cukup populer karena penggunaannya
cukup mudah.
















Prinsip kerja Push Button adalah apabila
dalam keadaan normal tidak ditekan maka
kontak tidak berubah,apabila ditekan maka
kontak NC akan berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan
berfungsi sebagai start (menjalankan)
biasanya digunakan pada sistem
pengontrolan motor – motor induksi untuk
menjalankan atau mematikan motor pada
industri – industri.


2.7 Buzzer
Rongga udara
+
-

Gambar 2.23 Buzzer dan penampang
lempengan dalam
Buzzer dalam hal ini dapat disebut
dengan “bel listrik”. Buzzer yang kecil
didasarkan pada suatu alat penggetar yang
terdiri atas bahan lempengan (disk) buzzer
yang tipis (membran) dan lempengan
logam tebal (piezzoelektrik). Bila kedua
lempengan diberi tegangan maka elektron
akan mengalir dari lempengan satu ke
lempengan lain, demikian juga dengan
proton. Keadaan ini menunjukkan bahwa
gaya mekanik dan dimensi dapat diganti
oleh muatan listrik. Bila buzzer diberi
tegangan maka lempengan 1 dan
lempengan 2 bermuatan listrik. Dengan
adanya muatan tersebut maka kedua
lempengan mengalami beda potensial.
Adanya beda potensial menyebabkan
lempengan 1 bergerak saling bersentuhan
dengan lempengan 2 (bergetar). Diantara
lempengan 1 dan lempengan 2 terdapat
rongga udara, sehingga apabila terjadi
proses bergetar akan menghasilkan bunyi
dengan frekuensi tinggi. Proses
bergetarnya lempengan 1 dan lempengan 2
terjadi sangat cepat sehingga jeda suara
tidak bisa terdengar oleh telinga.



3.2 Cara Kerja Rangkaian
Emergency

Dalam aplikasi sistem emergency,
penulis membatasi jumlah rumah sebanyak
8. Adapun cara kerja rangkaian ini yaitu
pada saat tombol push button ditekan,
maka buffer yang menggunakan IC
74HC563 akan menyalurkannya sinyal
menuju mikrokontroler ATmega16 pada
port PB0-PB7. Saat mikrokontroler
mendapat logic high (1), kemudian akan
diproses pada sistem mikrokontroler.
Setelah diproses oleh ATmega16,
kemudian mikrokontroler tersebut
mengeluarkan output pada beberapa port.
Output dari mikrokontroler ini dibagi
menjadi dua,output pertama akan
disalurkan ke buzzer dengan port PA4 dan
output kedua disalurkan ke tampilan LCD
melalui port PC0-PC7 .

Output yang dikeluarkan
Mikrokontroler tidak langsung dapat
diterima oleh Buzzer tetapi harus melalui
rangkaian driver terlebih dahulu. Driver
buzzer terdiri dari resistor 4K7 Ω dan
transistor 8050 yang berfungsi sebagai
saklar. Sama halnya dengan
Buzzer,outputan dari mikrokontroler juga
tidak langsung masuk ke LCD tetapi
melewati sebuah buffer (penyangga).
Buffer ini menggunakan IC 74HC563
yang berfungsi sebagai perluasan port
mikrokontroller atau sabagai ekspansi.
Sedangkan tampilan yang muncul pada
LCD berupa keterangan rumah nomor
berapa yang menekan tombol.


Jadi,saat penghuni menekan
tombol emergency, maka akan muncul
indikator pada layar LCD. Pada saat yang
bersamaan buzzer juga akan mengeluarkan
suara sebagai alarm pemberitahuan. Selain
itu, saat tombol emergency di tekan maka
pintu portal akan mengunci secara
otomatis. Portal masuk dan keluar akan
kembali normal saat tombol reset ditekan.


3.3 Cara Karja Rangkaian
Otomatisasi Lampu Jalan (LED)

Pada otomatisasi lampu jalan ini
penulis menggunakan dua parameter, yaitu
sensor cahaya (LDR) dan Real Time Clock
(RTC). Hal ini bertujuan untuk
menghindari atau mengantisipasi kendala-
kendala yang dapat menyebabkan sistem
otomatisasi menjadi terganggu atau tidak
dapat berjalan sesuai dengan keinginan
kita misalnya karena kondisi cuaca yang
tidak menentu.

Parameter yang pertama untuk
menghidupkan lampu secara otomatis
adalah sensor cahaya atau biasa kita sebut
Light Dependent Resistor (LDR). Prinsip
kerjanya yaitu apabila LDR mendapat
pencahayan yang lemah maka nilai
resistansinya akan berubah secara
perlahan-lahan. Jadi, saat hari sudah mulai
gelap maka LDR ini akan memberikan
inputan high ke dalam mikrokontroler.
Kemudian data diproses oleh
mikrokontroler sehingga akan
mengeluarkan output melalui port PA7.
Pada perancangan sistem ini, tidak
ditambahkan rangkaian Analog Digital
Converter (ADC) sebagai pengubah
inputan analog dari LDR menjadi digital
ke dalam mikrokontroler karena penulis
memanfaatkan ADC internal yang ada
pada ATmega16.

Kemudian dari port PA7 tadi,
tegangan dialirkan menuju driver lampu
(LED). Driver ini terdiri dari resistor 4K7
Ω dan transistor 8050 sebagai saklar
otomatis. Tegangan melewati kaki basis
sehingga menswitchkan kaki emitor dan
kaki kolektor. Selanjutnya arus listrik akan
mengalir ke lampu sehingga lampu LED
dapat menyala.

Sedangkan prinsip kerja parameter
kedua yang berupa Real Time Clock
(RTC) yaitu menggunakan setingan jam
atau pengaturan waktu digital sehingga
lampu akan mendapat sumber tegangan
dan menyala pada waktu yang telah
diseting dalam RTC. RTC pada sistem
tersebut menggunakan IC DS1307.

Penulis menggunakan dua
parameter dengan pembagian kerja sebagai
berikut, LDR akan aktif pada pukul 07.00
hingga 16.00, jadi saat cuaca mendung
LDR inilah yang akan mennyalakan lampu
secara otomatis. Namun, saat menjelang
sore sekitar pukul 17.00 maka timer yang
akan bekerja menyalakan lampu jalan. Hal
ini dilakukan karena LDR tidak dapat
membedakan gelap mendung atau gelap
malam sehingga penulis memanfaatkan
LDR pada saat pagi hingga siang hari
untuk mengatasi kondisi cuaca yang buruk.
Rangkaian sistem tersebut

Catu daya yang digunakan dalam
proyek akhir ini mempunyai tegangan
keluaran + 5 Volt dan 12 Volt (Ground).
Rangkaian catu daya ini mendapatkan
tegangan masukan tegangan bolak-balik
sebesar 220 Volt dari jala-jala PLN.

Tranformator yang digunakan
adalah transformator step down yang
digunakan untuk mentransfer daya,
sehingga setelah melewati transformator,
tegangan jala-jala akan diturunkan.
Tegangan yang masih berupa tegangan
bolak-balik tersebut disearahkan oleh
rangkaian penyearah yang menggunakan
dua buah dioda. Dari hasil penyearahan
masih terdapat tegangan bolak-baliknya
(tegangan riak). Untuk mengurangi
tegangan riak hasil dari penyearahan
digunakan rangkaian penapis yaitu
kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor,
semakin kecil tegangan riaknya.

Untuk mendapatkan output yang
diinginkan, digunakan IC regulator
tegangan LM 7806 untuk tegangan 6 Volt.
Pada keluaran dari IC tersebut dipasang
transistor penguat arus TIP 3055 yang
digunakan untuk memperkuat arus
keluaran. Terdapat tegangan kompensasi
sebesar 0,7 Volt sebagai akibat
pemasangan transistor TIP 3055 yang akan
mengurangi tegangan keluaran sebesar 0,7
Volt.

Rangkaian mikrokontroler yang
dipakai pada sistem penghitung ini terdiri
dari sebuah sistem minimun
mikrokontroler ATmega16. Sistem
minimum mikrokontroler ATmega16
terdiri atas sebuah kristal 12 MHz dan dua
buah kondensator 33pF untuk mendukung

rangkaian osilator internal. Sistem
minimum ini juga dilengkapi rangkaian
power on reset supaya terjadi reset sistem
pada saat mikrokontroler dihidupkan.
Rangkaian power on reset terdiri atas satu
buah resistor 10 kΩ dan sebuah
kondensator elektrolit 10µF/16V. Gambar
3.6 merupakan rangkaian mikrokontroler.

Port PB0-PB7 dalam mikrokontroler
ATmega16 ini berfungsi sebagai input sw
emergency ,port PA7 sebagai input berupa
LDR,port PD6-PD7 merupakan input
berupa RTC. Dalam rangkaian ini inputan
sw emergency berupa tombol tekan yang
berjumlah 8. Sedangkan port yang
digunakan sebagai output pada ATmega16
yaitu : PC0-PC7 disambungkan ke Buffer
LCD, PA3 disambungkan ke driver lampu
(LED), PA4 disambungkan ke driver
buzzer.
Buffer atau rangkaian penyangga
pada sistem ini digunakan untuk
memperluas rangkaian atau sebagai
penambah inputan yang akan masuk ke
mikrokontroler karena keterbatasan pin
pada mikrokontroler. IC yang digunakan
sebagai buffer adalah IC 74HC563 (Buffer
Latch). Sedangkan 8 push button yang
digunakan sebagai tombol emergency
menempati 8 pin input pada buffer, yaitu
port input 0-7. Setelah itu,output yang
dikeluarkan oleh buffer akan dialirkan
menuju ATmega16. Output yang
dihasilkan buffer dapat masuk dan
dieksekusi oleh ATmega16 melalui 8 port.
Port tersebut adalah port PB0 sampai
dengan PB7. Selanjutnya sinyal input
tersebut akan diolah oleh mikrokontroler
ATmega16 sesuai dengan program yang
telah dibuat yaitu tampilan LCD dan suara
buzzer.


Salah satu output yang dihasilkan
oleh tombol emergency adalah tampilan
LCD yang berisi identitas rumah yang
menekan tombol. Untuk menampilkan data
yang diolah di mikrokontroler menuju
LCD diperlukan adanya buffer seperi pada
input tombol Emergency, dengan jenis
yang sama pula yakni menggunakan IC

74HC563. Buffer ini disambungkan
dengan port ATmega16, terdapat 8 port.
Port input 0-7 pada buffer disambung
dengan port PC0-PC7 pada ATmega16.
Kemudian Port output dari buffer harus
disambungkan ke LCD melalui port DB4-
DB7.
Sinyal input dari ATmega16 masuk
melalui buffer terlebih dahulu.. Setelah
masuk ke buffer baru sinyal tadi dapat
masuk ke LCD sehingga LCD dapat
menampilkan informasi yang dikehendaki.


Gambar di atas merupakan
rangkaian driver untuk buzzer yang terdiri
dari resistor 4K7 Ω dan transistor.
Transistor yang digunakan pada driver
buzzer ini adalah transistor 8050 jenis
NPN. Driver ini disambungkan ke port
PA4 pada ATmega16. jika pada basis
diberi logika high dari ATmega16 maka
transistor akan on dan mengakibatkan
buzzer menyala atau megeluarkan suara.
Jadi,driver di sini berfungsi sebagai switch
atau saklar otomatis untuk menyalakan
buzzer.



3.9 Driver Lampu Jalan (LED)

Hampir sama dengan penjelasan
sebelumnya, pada proses otomatisasi LED
dibutuhkan sebuah rangkaian driver yang
terdiri dari resistor 4K7 Ω dan transistor
8050 jenis NPN. Rangkaian driver di atas
mendapat input dari mikrokontroler
ATmega16 melalui port PA3. Selanjutnya
Driver di paralel dengan LED yang
berjumlah 8 sebagai simulasi lampu jalan.
Pada saat driver mendapat logic high dan
mengalir arus ke kaki basis maka transistor
akan on sehingga 8 lampu LED dapat
menyala.

5.1 Kesimpulan

1. Sistem pada tugas akhir ini
menggunakan Mikrokontroler
ATmega16 sebagai pusat
pengontrol rangkaian emergency
dan otomatisasi lampu teras. Pada
sistem emergency bekerja secara
semi otomatis. Dimana diperlukan
seorang atau penghuni rumah untuk
menekan tombol dalam hal ini
adalah push button. Selain itu,
dibutuhkan operator atau satpam
yang bertugas menekan tombol
reset sehingga sistem dapat
berjalan normal kembali.
2. Dengan menggunakan
Mikrokontroler ATmega16
kebutuhan port yang dibutuhkan
oleh sitem kurang terpenuhi
sehingga membutuhkan IC Buffer
sebagai ekspansi atau perluasan.
3. Otomatisasi lampu jalan dapat
berjalan dengan baik dengan
pemasangan sensor LDR dan
Timer.
4. Dengan bantuan timer lampu
(LED) dapat menyala pada waktu
yang diinginkan. Pada aplikasi,
LED di setting menyala pada pukul
17.00 WIB dan akan mati pada
pukul 06.00 WIB.





Mengenal Mikrokontroler AVR ATMega16

MENGENAL MIKROKONTROLER AVR ATMega16 AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses. Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16 antara lain: 1. Advanced RISC Architecture ƒ 130 Powerful Instructions – Most Single Clock Cycle Execution ƒ 32 x 8 General Purpose Fully Static Operation ƒ Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz ƒ On-chip 2-cycle Multiplier 2. Nonvolatile Program and Data Memories ƒ 8K Bytes of In-System Self-Programmable Flash ƒ Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits ƒ 512 Bytes EEPROM ƒ 512 Bytes Internal SRAM ƒ Programming Lock for Software Security 3. Peripheral Features ƒ Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare Mode ƒ Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare Modes 2 ƒ One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare Mode, and Capture Mode ƒ Real Time Counter with Separate Oscillator ƒ Four PWM Channels ƒ 8-channel, 10-bit ADC ƒ Byte-oriented Two-wire Serial Interface ƒ Programmable Serial USART 4. Special Microcontroller Features ƒ Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection ƒ Internal Calibrated RC Oscillator ƒ External and Internal Interrupt Sources ƒ Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power- down, Standby and Extended Standby 5. I/O and Package ƒ 32 Programmable I/O Lines ƒ 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad MLF 6. Operating Voltages ƒ 2.7 - 5.5V for Atmega16L ƒ 4.5 - 5.5V for Atmega16 Gambar 1 Pin-pin ATMega16 kemasan 40-pin Pin-pin pada ATMega16 dengan kemasan 40-pin DIP (dual in- line package) ditunjukkan oleh gambar 1. Guna memaksimalkan performa, AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data). Port sebagai input/output digital ATMega16 mempunyai empat buah port yang bernama PortA, PortB, PortC, dan PortD. Keempat port tersebut merupakan jalur bi- directional dengan pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn, PORTxn, dan PINxn. Huruf ‘x’mewakili nama huruf dari port sedangkan huruf ‘n’ mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address DDRx, bit PORTxn terdapat pada Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 3 I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx. Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin. Bila DDxn diset 1 maka Px berfungsi sebagai pin output. Bila DDxn diset 0 maka Px berfungsi sebagai pin input.Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin input, maka resistor pull-up akan diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up, PORTxn harus diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output. Pin port adalah tri-state setelah kondisi reset. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) ke kondisi output high (DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled (DDxn=0, PORTxn=1) atau kondisi output low (DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya, kondisi pull-up enabled dapat diterima sepenuhnya, selama lingkungan impedansi tinggi tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah strong high driver dengan sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah, maka bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk mematikan semua pull-up dalam semua port. Peralihan dari kondisi input dengan pull-up ke kondisi output low juga menimbulkan masalah yang sama. Kita harus menggunakan kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi output high (DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. Tabel 1 Konfigurasi pin port Bit 2 – PUD : Pull-up Disable Bila bit diset bernilai 1 maka pull-up pada port I/O akan dimatikan walaupun register DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk menyalakan pull-up (DDxn=0, PORTxn=1). Timer Timer/counter adalah fasilitas dari ATMega16 yang digunakan untuk perhitungan pewaktuan. Beberapa fasilitas chanel dari timer counter antara lain: counter channel tunggal, pengosongan data timer sesuai dengan data pembanding, bebas -glitch, tahap yang tepat Pulse Width Modulation (PWM), pembangkit frekuensi, event counter external.. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 4 Gambaran Umum Gambar diagram block timer/counter 8 bit ditunjukan pada gambar 2. Untuk penempatan pin I/O telah di jelaskan pada bagian I/O di atas. CPU dapat diakses register I/O, termasuk dalam pin-pin I/O dan bit I/O. Device khusus register I/O dan lokasi bit terdaftar pada deskripsi timer/counter 8 bit. Gambar 2 Blok diagram timer/counter Timing Diagram Timer/Counter Timer/counter didesain sinkron clock timer (clkT0) oleh karena itu ditunjukkan sebagai sinyal enable clock pada gambar 3. Gambar ini termasuk informasi ketika flag interrupt dalam kondisi set. Data timing digunakan sebagai dasar dari operasi timer/counter. Gambar 3 Timing diagram timer/counter, tanpa prescaling Sesuai dengan gambar 4 timing diagram timer/counter dengan prescaling maksudnya adalah counter akan menambahkan data counter (TCNTn) ketika terjadi pulsa clock telah mencapai 8 kali pulsa dan sinyal clock pembagi aktif clock dan ketika telah mencapai nilai maksimal maka nilai TCNTn akan kembali ke nol. Dan kondisi flag timer akan aktif ketika TCNTn maksimal. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 5 Gambar 4 Timing diagram timer/counter, dengan prescaling Sama halnya timing timer diatas, timing timer/counter dengan seting OCFO timer mode ini memasukan data ORCn sebagai data input timer. Ketika nilai ORCn sama dengan nilaiTCNTn maka pulsa flag timer akan aktif. TCNTn akan bertambah nilainya ketika pulsa clock telah mencapai 8 pulsa. Dan kondisi flag akan berbalik (komplemen) kondisi ketika nilai TCNTn kembali kenilai 0 (overflow). Gambar 5 Timing diagram timer/counter, menyeting OCFO, dengan pescaler (fclk_I/O/8) Ketika nilai ORCn sama dengan nilai TCNTn maka pulsa flag timer akan aktif. TCNTn akan bertambah nilainya ketika pulsa clock telah mencapai 8 pulsa. Dan kondisi flag akan berbalik (komplemen) kondisi ketika nilai TCNTn kembali kenilai 0 (overflow). Gambar 6 Timing diagram timer/counter, menyeting OCFO, pengosongan data timer sesuai dengan data pembanding,dengan pescaler (fclk_I/O/8) Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 6 Deskripsi Register Timer/Counter 8 bit Gambar 7 Regiter timer counter 8 bit Bit 7 – FOCO : perbandingan kemampuan output FOCO hanya akan aktif ketika spesifik-spesifik bit WGM00 tanpa PWM mode. Adapun untuk meyakinkan terhadap kesesuaian dengan device-device yang akan digunakan, bit ini harus diset nol ketika TCCRO ditulisi saat mengoperasikan mode PWM. Ketika menulisi logika satu ke bit FOCO, dengan segera dipaksakan untuk disesuaikan pada unit pembangkit bentuk gelombang. Output OCO diubah disesuaikan pda COM01: bit 0 menentukan pengaruh daya pembanding. Bit 6,3 – WGM01:0: Waveform Generation Mode Bit ini mengontrol penghitungan yang teratur pada counter, sumber untuk harga counter maksimal ( TOP )., dan tipe apa dari pembangkit bentuk gelombang yang digunakan. Mode-mode operasi didukung oleh unit timer/counter sebagai berikut : mode normal, pembersih timer pada mode penyesuaian dengan pembanding ( CTC ), dan dua tipe mode Pulse Width Modulation ( PWM ). Tabel 2 Deskripsi Bit Mode Pembangkit Bentuk Gelombang catatan: definisi nama-nama bit CTC0 dan PWM0 sekarang tidak digunakan lagi. Gunakan WGM 01: 0 definisi. Bagaimanapun lokasi dan fungsional dan lokasi dari masing-masing bit sesuai dengan versi timer sebelumnya. Bit 5:4 – COMO1:0 Penyesuaian Pembanding Mode Output Bit ini mengontrol pin output compare (OCO), jika satu atau kedua bit COM01:0 diset, output OC0 melebihi fungsional port normal I/O dan keduanya terhubung juga. Bagaimanapun, catatan bahwa bit Direksi Data Register (DDR) mencocokan ke pin OC0 yang mana harus diset dengan tujuan mengaktifkan. Ketika OC0 dihubungkan ke pin, fungsi dari bit COM01:0 tergantung dari pengesetan bit WGM01:0. Tabel di bawah menunjukkan COM fungsional ketika bit-bt WGM01:0 diset ke normal atau mode CTC (non PWM). Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 7 Tabel 3 Mode Output Pembanding, tanpa PWM Tabel 4 menunjukan bit COM01:0 fungsional ketika bit WGM01:0 diset ke mode fast PWM. Tabel 4 Mode Output Pembanding, Mode fast PWM Tabel 5 menunjukan bit COM01:0 fungsional ketika bit WGM01:0 diset ke mode phase correct PWM. Tabel 5 Mode Output Pembanding, Mode phase correct PWM Bit 2:0 – CS02:0 : Clock Select Tiga bit clock select sumber clock digunakan dengan timer/counter. Jika mode pin eksternal digunakan untuk timer counter0, perpindahan dari pin T0 akan memberi clock counter. Tabel 6 Deskripsi bit clock select Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 8 Sesuai dengan tabel diatas maka sumber clock dapat dibagi sehingga timer/counter dapat disesuaikan dengan banyak data yang dihitung. Register Timer/Counter TCNT0 Gambar 8 Register timer TCNT0 Register timer/counter memberikan akses secara langsung, keduanya digunakan untuk membaca dan menulis operasi, untuk penghitung unit 8-bit timer/counter. Menulis ke blok-blok register TCNT0 (removes) disesuaikan dengan clock timer berikutnya. Memodifikasi counter (TCNT0) ketika perhitungan berjalan, memperkenalkan resiko kehilangan perbandingan antara TCNC0 dengan register OCR0. Register Timer/Counter OCR0 Gambar 9. Register timer OCR0 Register output pembanding berisi sebuah haraga 8 bit yang mana secara terus-menerus dibandingkan dengan harga counter (TCNT0). Sebuah penyesuaian dapat digunakan untuk membangkitkan output interrupt pembanding, atau untuk membangkitkan sebuah output bentuk gelombang pada pin OC0. Register Timer/Counter Interrupt Mask Bit 1-OCIE0: output timer counter menyesuaikan dengan kesesuaian interrupt yang aktif. Ketika bit OCIE0 ditulis satu, dan 1-bit pada register status dalam kondisi set (satu), membandingkan timer/counter pada interrupt yang sesuai diaktifkan. Mencocokkan interrupt yang dijalankan kesesuaian pembanding pada timer/counter0 terjadi, ketika bit OCF0 diset pada register penanda timer/counter-TIFR. Bit 0 – TOIE0: Timer/Counter 0 Overflow Interrupt Enable Ketika bit TOIE0 ditulis satu, dan 1-bit pada register status dalam kondisi set (satu), timer/counter melebihi interrupt diaktifkan. Mencocokkan interrupt dijalankan jika kelebihan pada timer/counter0 terjadi, ketika bit TOV0 diset pada register penanda timer/counter- TIFR Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 9 Register Timer/Counter Register - TIFR Gambar 10 Register timer TIFR Bit 1 – OCF0: Output Compare Flag 0 OCF0 dalam kondisi set (satu) kesesuaian pembanding terjadi antara timer/counter dan data pada OCRO – Register 0 keluaran pembanding. OCF0 diclear oleh hardware ketika eksekusi pencocokan penanganan vector interrupt. Dengan alternatif mengclearkan OCF0 dengan menuliskan logika satu pada flag. Ketika I-bit pada SREG, OCIE0 (Timer/Counter0 penyesuaian pembanding interrupt enable), dan OCF0 diset (satu), timer/counter pembanding kesesuaian interrupt dijalankan. Bit 0 – TOV0: Timer/Counter Overflow Flag Bit TOV0 diset (satu) ketika kelebihan terjadi pada timer/counter0. TOV0 diclearkan dengan hardware ketika penjalanan pencocokan penanganan vector interrupt. Dengan alternatif, TOV0 diclearkan dengan jalan memberikan logika satu pada flag. Ketika I- bit pada SREG, TOIE0 (Timer/Counter0 overflow interrupt enable), dan TOV0 diset (satu ), timer/counter overflow interrupt dijalankan. Pada tahap mode PWM yang tepat, bit ini di set ketika timer/counter merubah bagian perhitungan pada $00. Serial pada ATMega16 Universal synchronous dan asynchronous pemancar dan penerima serial adalah suatu alat komunikasi serial sangat fleksibel. Jenis yang utama adalah : a) Operasi full duplex (register penerima dan pengirim serial dapat berdiri sendiri) b) Operasi Asychronous atau synchronous c) Master atau slave mendapat clock dengan operasi synchronous d) Pembangkit baud rate dengan resolusi tinggi e) Dukung frames serial dengan 5, 6, 7, 8 atau 9 Data bit dan 1 atau 2 Stop bit f) Tahap odd atau even parity dan parity check didukung oleh hardware g) Pendeteksian data overrun h) Pendeteksi framing error i) Pemfilteran gangguan (noise) meliputi pendeteksian bit false start dan pendeteksian low pass filter digital j) Tiga interrupt terdiri dari TX complete, TX data register empty dan RX complete. k) Mode komunikasi multi-processor l) Mode komunikasi double speed asynchronous Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 10 Generator Clock Logic generator clock menghasilkan dasar clock untuk pengirim dan penerima. USART mendukung empat mode operasi clock: Normal Asynchronous, Double Speed Asynchronous mode Master Synchronous dan Slave Synchronous. Bit UMSEL pada USART control dan status register C (UCSRC) memilih antara operasi Asychronous dan Synchronous. Double speed (hanya pada mode Asynchronou ) dikontrol oleh U2X yang mana terdapat pada register UCSRA. Ketika mengunakan mode operasi synchronous (UMSEL = 1) dan data direction register untuk pin XCk (DDR_XCK) mengendalikan apakah sumber clock tersebut adalah internal (master mode) atau eksternal (slave mode) pin-pin XCK hanya akan aktif ketika menggunakan mode Synchronous. Gambar 11 Blok diagram clock generator logic Keterangan sinyal : txclk : clock pengirim (internal clock) rxclk : clock dasar penerima (internal clock) xcki : input dari pin XCK (sinyal internal). Digunakan untuk operasi slave synchronous. xcko : clock output ke pin XCK (sinyal internal). Digunakan untuk operasi master synchronous fosc : frekuensi pin XTAL (system clock) Generator Internal Clock – Pembangkit Baud rate Generasi internal clock digunakan untuk mode – mode operasi master asynchronous dan synchronous. Register USART baud rate (UBRR) dan down-counter dikoneksikan kepada fungsinya sebagai programmable prescaler atau pembangkit baud rate. Down-counter, dijalankan pada system clock ( fosc), dibebani dengan nilai UBRR setiap counter telah dihitung mundur ke nol atau ketika register UBRRL ditulisi. Clock dibangkitkan setiap counter mencapai nol. Clock ini adalah pembangkit baud rate clock output (fosc/( UBBR+1)). Pemancar membagi baud rete generator clock output dengan 2, 8, Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 11 atau 16 cara tergantung pada mode. Pembangkit output baud rate digunakan secara langsung oleh penerima clock dan unit-unit pelindung data. Unit-unit recovery menggunakan suatu mesin status yang menggunakan 2, 8, atau 16 cara yang tergantung pada cara menyimpan status dari UMSEL, bit-bit U2X dan DDR_XCK. Tabel di bawah menunjukan penyamaan perhitungan baud rate dan nilai UBRR tiap mode operasi mengunakan sumber pembangkit clock internal. Tabel 7 Persamaan untuk menyeting perhitungan register baud rate note: baud rate menunjukan pengiriman rate bit tiap detik (bps) BAUD :baud rate ( pada bit-bit per detik,bps ) fosc frekuensi sistem clock osilator UBRR : terdiri dari UBRRH dan UBBRL,( 0-4095 ) Eksternal Clock Eksternal clock digunakan untuk operasi mode slave synchronous. Eksternal clock masuk dari pin XCK dicontohkan oleh suatu daftar sinkronisasi register untuk memperkecil kesempatan meta-stabilitas. Keluaran dari sinkronisasi register kemudian harus menerobos detector tepi sebelum digunakan oleh pengirim dan penerima. Proses ini mengenalkan dua period delay clock CPU dan oleh karena itu maksimal frekuensi clock XCK eksternal dibatasi oleh persamaan sebagai berikut Fxck < fosc/4 Keterangan: fosc tergantung pada stabilitas sistem sumber clock. Operasi Synchronous Clock Ketika mode sinkron digunakan (UMSEL=1), pin XCK akan digunakan sama seperti clock input (slave) atau clock output (master). Dengan ketergantungan antara tepi clock dan data sampling atau perubahan data menjadi sama. Prinsip dasarnya adalah data input (on RxD) dicontohkan pada clock XCK berlawanan dari tepi data output (TxD) sehingga mengalami perubahan. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com 12 Gambar 12 Operasi synchronous Clock UCPOL bit UCRSC memilih tepi yang mana clock XCK digunakan untuk data sampling dan yang mana digunakan untuk perubahan data. Seperti yang ditunjukan pada gambar di atas, ketika UCPOL nol data akan diubah pada tepi kenaikan XCK dan dicontohkan pada tepi XCK saat jatuh. Jika UCPOL dalam kondisi set, data akan mengalami perubahan pada saat tepi XCK jatuh dan data akan dicontohkan pada saat tepi XCK naik. Inisialisasi USART USART harus diinisialisasi sebelum komunikasi manapun dapat berlangsung. Proses inisialisasi normalnya terdiri dari pengesetan baud rate, penyetingan frame format dan pengaktifan pengirim atau penerima tergantung pada pemakaian. Untuk interrupt menjalankan operasi USART, global interrupt flag (penanda) sebaiknya dibersihkan (dan interrupt global disable) ketika inisialisasi dilakukan. Sebelum melakukan inisialisasi ulang dengan mengubah baud rate atau frame format, untuk meyakinkan bahwa tidak ada transmisi berkelanjutan sepanjang periode register yang diubah. Flag TXC dapat digunakan untuk mengecek bahwa pemancar telah melengkapi semua pengiriman, dan flag RXC dapat digunakan untuk mengecek bahwa tidak ada data yang tidak terbaca pada buffer penerima. Tercatat bahwa flag TXC harus dibersihkan sebelum tiap transmisi (sebelum UDR ditulisi) jika itu semua digunakan untuk tujuan tersebut. REFERENSI www.atmel.com.Datasheet AVR ATMega16 Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com

Selasa, 20 Desember 2011

hari ibuu 22 Desember :)

baru sempet buka blog,sekarang aku pengen nulis nih
oh ya besok kan hari ibu ya ?
apakah semua udah nyiapin buat besok ?
apa besok cuman jadi hari* yg biasa* aja ?
coba deh ya , bikin ibu kalian gag nglupain moment ini ,
gaperlu ngluarin kocek juga bisa kok , contohnya cium tangan ibu , cium pipinya
ngucapin selamat hari ibu langsung sama ibu , wuaaaaaaaaa so sweet yaah :)

Senin, 22 November 2010

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.
Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Cara permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.

Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Urutan serve
Penghitungan angka
Aturan permainan dari bola voli adalah:
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
[sunting] Sistem Pertandingan
• Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
• Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
• Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
• Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang
lain.
• Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
• Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
• Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
• Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
• Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan. o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan. o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan. o Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan. o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan. o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan. o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang. o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
• Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
• Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
• Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
• Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
• Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
• Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
• Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
• Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
• Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
• Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
• Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
• Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan. o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan. o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan. o Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan. o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan. o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan. o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang. o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
• Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
• Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
Teknik Bola Voli
Service
Servis pada jaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas. Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis, floating dan cekis.
Service ada beberapa macam:
• Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
• Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
• Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service
• Sikap badan dan pandangan
• Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
• Saat kapan harus memukul Bola.
Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli
[sunting] Passing
• Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
• Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
• tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
• Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
• Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
• Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
• Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
• Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
• Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
[sunting] Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.
Membendung (blocking)
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
• Jongkok, bersiap untuk melompat.
• Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
• Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.
Kedudukan pemain (posisi pemain)
Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero

Selasa, 08 Juni 2010

ciri ciri sahabat penolong

Sahabat penolong,

Ciri-ciri sahabat penolong: ia menjaga dirimu dan milikmu sewaktu engkau lengah, ia melindungimu sewaktu engkau ketakutan, dan ia membantu lebih dari yang kau perlukan

î Sahabat pada waktu senang dan susah,

Ciri-ciri sahabat pada waktu senang dan susah: ia menceritakan rahasianya kepadamu, ia menjaga segala rahasia dirimu, ia tidak meninggalkanmu saat engkau kesulitan, dan ia bahkan rela berkorban hidup bagi dirimu.

î Sahabat yang memberi nasehat baik,

Ciri-ciri sahabat yang memberi nasehat baik: ia mencegah engkau berbuat jahat, ia menganjurkan engkau berbuat benar, ia memberitahukan kebenaran yang belum pernah engkau dengar, dan ia menunjukkan engkau jalan yang benar.

î Sahabat yang bersimpati.

Ciri-ciri sahabat yang bersimpati: ia tidak bergembira atas kesusahanmu, ia turut senang atas kebahagiaanmu, ia mencegah orang lain menjelekkan dirimu, dan ia membenarkan orang yang memuji dirimu.